IDXChannel – Iran mengungkapkan niatnya untuk mempererat hubungan dengan Qatar. Kabar itu muncul setelah Teheran melancarkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar, Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.
Kantor berita Iran, Tasnim, pada Selasa (24/6/2025) ini melaporkan, pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Takht-Ravanchi, dalam percakapan telepon dengan Menteri Negara Qatar, Mohammed Al-Khulaifi. Pembicaraan kedua pejabat itu membahas langkah diplomasi berdasarkan kedekatan geografis dan kepentingan bersama.
Dalam kesempatan itu, Takht-Ravanchi mengucapkan terima kasih kepada Qatar atas perannya dalam mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. Peran itu terutama terlihat tatkala Doha membantu mencegat rudal dalam serangan Senin yang tidak menimbulkan korban, meski menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan permukiman.
Qatar dan beberapa negara Teluk lainnya mengutuk serangan tersebut. Doha bahkan mengisyaratkan kemungkinan pembalasan terhadap Teheran.
Serangan Iran pada Senin malam itu merupakan respons terhadap operasi udara AS sehari sebelumnya yang menargetkan tiga situs nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Serangan AS akhir pekan lalu itu menyusul agresi militer Israel yang dimulai sejak 13 Juni dengan dalih melawan program nuklir militer rahasia Iran. Teheran lalu membalas serangan zionis melalui Operasi True Promise III, yang menyasar target-target militer Israel.
Presiden AS Donald Trump menegaskan, pascaserangan AS akhir pekan lalu, Iran harus setuju mengakhiri perang atau menghadapi konsekuensi berat.
Senin malam waktu AS, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang jika bertahan 24 jam akan menandai berakhirnya konflik 12 hari. Pada Selasa ini, dia mengonfirmasi gencatan senjata berlaku dan meminta kedua pihak menaatinya.
Namun, militer Israel (IDF) mengklaim telah deteksi rudal baru dari Iran, yang langsung dibantah Teheran.
(Ahmad Islamy Jamil)