IDXChannel - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti biaya obat di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lain. Hal ini menyebabkan munculnya fenomena jasa titip (jastip) seperti layaknya pakaian atau barang. Dari segi kesehatan, untuk obat-obatan pun juga ada praktik ini.
"Kata teman-teman ya di Sumatera Utara ada jastip beli obat, kan aku pikir kalau di Jakarta jastip beli sepatu pengen yang bagus, dia lebih murah, katanya enggak usah bayar pajak dapat dan bisa ditenteng-tenteng," kata Menkes dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Sehubungan dengan ini, ia merasa heran lantaran sudah menggelontorkan dana sekitar Rp26 triliun untuk obat-obatan. Di mana difokuskan untuk produksi dalam negeri.
Sebagai tindak lanjut dari fenomena ini, Budi meminta sejumlah perhimpunan dokter onkologi hingga jantung membuka detail daftar obat apa saja lebih mahal di Indonesia.
Tujuannya untuk melakukan transparansi dalam biaya dan harga obat-obatan di dalam negeri.
"Sekarang jastip obat sudah banyak banget. Makanya saya pengen minta obat-obat apa yang paling beda harganya antara Indonesia dan Malaysia, kita bikin transparan," ucap Budi
Lebih lanjut, katanya upaya ini bagian dari transformasi kesehatan di Indonesia. Dia menginstruksikan rumah sakit untuk lebih terbuka sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga murah.
"Saya pengen harga obat itu murah, sekali lagi dorong agar bisa terbuka, dengan itu kita bisa beri layanan murah untuk masyarakat," katanya. (NIA)