Niccol bergabung dengan Starbucks pada September 2024. Dia diangkat sebagai CEO di tengah berbagai tantangan yang dialami perusahaan, mulai dari boikot hingga pemogokan.
Selain Timur Tengah, Niccol mengatakan Starbucks akan menambah beberapa ribu gerai lagi di China di masa mendatang. (Wahyu Dwi Anggoro)