IDXChannel - Masyarakat kembali dihebohkan dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian EG.5 di berbagai negara dunia. Bahkan Indonesia juga telah mendeteksi masuknya subvarian ini sejak Juni 2023.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam sub Spesialis Hematologi-Onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM mengungkapkan bahwa subvarian EG.5 cenderung menyerang saluran napas atas seperti hidung dan tenggorokan.
“Varian ini juga lebih menyerang ke saluran napas atas, amat sedikit yang sampai ke paru-paru. Angka kematiannya pun rendah. Di Indonesia sendiri tidak ada peningkatan terkait perawatan di rumah sakit,” tulis dia pada akun resminya di X, @ProfesorZubairi, dikutip Rabu (6/12/2023).
Meski telah mendominasi banyak negara, subvarian EG.5 memiliki gejala yang ringan. Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof DR Dr Erlina Burhan menyatakan, gejalanya cukup ringan, seperti demam, batuk, rhinorrhea, kehilangan penciuman dan pengecapan, serta nyeri badan.
“Dulu kan Omicron BA.4 dan BA.5 juga ada nyeri-nyeri otot. Itu adalah gejala umum seperti kasus infeksi varian sebelumnya,” ujar dia.