sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sungai Tercemar Tambang Nikel, 134 Hektare Tambak Ikan di Kolaka Stop Beroperasi

News editor Moh Rusli
02/02/2023 17:20 WIB
Para petambak ikan di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara mengalami kerugian besar, akibat air sungai tercepat pertambangan nikel.
Sungai Tercemar Tambang Nikel, 134 Hektare Tambak Ikan di Kolaka Stop Beroperasi (FOTO: MNC Media)
Sungai Tercemar Tambang Nikel, 134 Hektare Tambak Ikan di Kolaka Stop Beroperasi (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Para petambak ikan di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara mengalami kerugian besar, akibat air sungai tercepat pertambangan nikel yang membuat para petambak harus berhenti beroperasi.

Kepala Dinar Perikanan Kolaka Utara, Muhsin mengatakan luas budidaya air payau yang termanfaatkan di Kecamatan Batu Putih sejumlah 384 Hektare (Ha). Berdasarkan data yang dirangkum instansinya pada 2022 mengungkapkan terdapat 134 Ha tidak produktif lagi. "Salah satu faktor penyebab akibat imbas pertambangan," ujarnya, Kamis (2/2/2023).

Tambak yang banyak stop produksi yakni Desa Latowu. Sungai yang selama ini dimanfaatkan penambak mengairi kolam mereka terdampak limpasan dari aktivitas pertambangan hingga berwarna merah. 

Salah satu pekerja tambak di desa itu yakni Nanang (35). Ia masih mengelola seluas 1,5 Ha dengan kondisi air tambaknya berwarna kemerahan. "Kadang cepat dipanen  meski seharusnya belum waktunya karena jangan sampai mati," ucapnya.

Ia juga menunjukkan beberapa tambak disekitarnya yang tidak aktif lagi dan telah diselimuti rumput liar. Tambak yang dikelolahnya masih dipertahankan meski keuntungan menipis. "Dulu itu sekali panen bisa capai Rp40-Rp50 juta. Sekarang jutaan saja lantaran kadang banyak yang mati dan juga timbangan kurang karena cepat panen," bebernya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement