sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Hanya di Indonesia, Aksi Bela Palestina Berlangsung di Eropa hingga Amerika

News editor Febrina Ratna
05/11/2023 08:33 WIB
Aksi bela Palestina terus berlangsung di berbagai penjuru dunia. Salah satunya di gelar di kawasan Monas, Jakarta, pada Minggu (5/11/2023) pagi.
Tak Hanya di Indonesia, Aksi Bela Palestina Berlangsung di Eropa hingga Amerika. (Foto: Reuters)
Tak Hanya di Indonesia, Aksi Bela Palestina Berlangsung di Eropa hingga Amerika. (Foto: Reuters)

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa lebih dari 9.488 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini dalam serangan Israel.

Di pusat kota Paris, ribuan orang melakukan unjuk rasa menyerukan gencatan senjata dengan membawa plakat bertuliskan "Hentikan Siklus Kekerasan" . Aksi ini merupakan satu demonstrasi besar pertama yang mendukung warga Palestina dan diizinkan secara hukum di Paris sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Pihak berwenang Prancis sebelumnya telah melarang beberapa pertemuan pro-Palestina karena kekhawatiran akan gangguan publik. Prancis akan menjadi tuan rumah konferensi kemanusiaan internasional mengenai Gaza pada 9 November untuk mengoordinasikan bantuan bagi wilayah tersebut.

“Kami datang ke sini hari ini untuk menunjukkan solidaritas rakyat Prancis terhadap rakyat Palestina dan dukungan kami terhadap perdamaian, terhadap solusi perdamaian dengan dua negara, negara Israel dan negara Palestina,” kata Antoine Guerreiro, seorang pegawai negeri sipil berusia 30 tahun. .

Wahid Barek, seorang pensiunan berusia 66 tahun, menyesalkan kematian warga sipil Israel dan Palestina."Saya menyesalkan kematian warga sipil di kedua belah pihak. Warga sipil tidak ada hubungannya dengan tindakan ini. Sungguh memalukan," katanya.

Di Berlin, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina, menuntut gencatan senjata. Seorang wanita berbaris dengan tangan terangkat, tangannya berlumuran darah palsu.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Istanbul dan Ankara, sehari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Turki untuk melakukan pembicaraan mengenai Gaza.

Turki, yang dengan tajam mengkritik Israel dan negara-negara Barat ketika krisis kemanusiaan meningkat di Gaza, mendukung solusi dua negara dan menjadi tuan rumah bagi anggota Hamas. Ankara tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, tidak seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Teluk.

Di taman Sarachane Istanbul, pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan "Blinken, kaki tangan pembantaian itu, pergilah dari Turki," dengan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Blinken bersama dengan tanda "X" merah di atasnya.

“Anak-anak sekarat, bayi sekarat di sana, dibom,” kata Gulsum Alpay, guru berusia 45 tahun.

Rekaman dari Ankara menunjukkan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Kedutaan Besar AS, meneriakkan slogan-slogan dan memegang poster yang bertuliskan: "Israel mengebom rumah sakit, Biden yang membayarnya."

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement