IDXChannel – Aksi bela Palestina terus berlangsung di berbagai penjuru dunia setelah militer Israel terus membombadir wilayah Gaza. Salah satunya di Kawasan Monas, Jakarta pada Minggu (5/11/2023) pagi.
Selain itu, aksi serupa digelar di London, Berlin, Paris, Ankara, Istanbul dan Washington pada hari Sabtu (4/11/2023) waktu setempat. Mereka menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mengecam Israel setelah militernya meningkatkan serangannya terhadap Hamas.
Di London, tayangan televisi menunjukkan kerumunan besar mengadakan protes duduk di beberapa bagian pusat kota, sebelum berbaris ke Trafalgar Square. Para pengunjuk rasa memegang plakat “Merdeka untuk Palestina” dan meneriakkan “Gencatan Senjata Sekarang” dan “Ribuan, Jutaan, Kita Semua adalah Warga Palestina”.
Polisi setelah melakukan 29 penangkapan karena pelanggaran, termasuk menghasut kebencian rasial dan memperburuk ketertiban umum secara rasial. Dua orang ditangkap karena dicurigai melanggar undang-undang terorisme sehubungan dengan tulisan pada spanduk yang dipajang selama protes.
Inggris mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah Hamas membunuh 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan.
Sama seperti sikap Washington, pemerintahan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, tidak menyerukan gencatan senjata, dan malah menganjurkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza.
Di sisi lain, ribuan pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan Washington sambil mengibarkan bendera Palestina, beberapa di antaranya meneriakkan “Biden, Biden Kamu Tidak Bisa Bersembunyi, Kamu Mendaftar untuk Melakukan Genosida,” sebelum berkumpul di Freedom Plaza, beberapa langkah dari Gedung Putih.
Para demonstran mengecam dukungan Presiden Joe Biden terhadap Israel, dengan menyatakan "Tangan Anda Berlumuran Darah." Beberapa pihak bersumpah untuk tidak mendukung upaya Biden untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih tahun depan serta kampanye para kandidat Partai Demokrat lainnya yang sedang mencari jabatan.
Mereka menyebut mereka kaum liberal yang bermuka dua dan bukan tempat perlindungan dari kelompok sayap kanan. Yang lain mengecam para pemimpin hak-hak sipil karena tidak mengutuk pembunuhan perempuan dan anak-anak akibat pemboman Israel.