IDXChannel - Media sosial diramaikan dengan aksi mengunggah foto dan emoji semangka sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang tengah digempur Israel.
Emoji semangka muncul di postingan media sosial setelah perang Israel-Hamas yang dimulai dengan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu menyebabkan ribuan nyawa melayang baik dari pihak Israel maupun Palestina.
Mengutip Al Jazeera, Senin (30/10/2023), lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober, termasuk sekitar 4.000 anak-anak dan hampir 2.000 di antaranya wanita.
Semangka saat ini merupakan buah paling ikonik yang mewakili Palestina mengingat buat ini tumbuh di seluruh Palestina.
Dari wilayah Jenin hingga Gaza, buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina yang berisi elemen warna merah, hijau, putih dan hitam, sehingga sesuai digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.
Meski demikian, produksi semangka dunia saat ini bukan dipimpin oleh Palestina.
Mengutip data Atlas Big, China adalah negara produsen terbesar buah berbiji hitam dan berwarna merah ini yang mencapai 79 juta ton per tahunnya. China juga memiliki lahan tanam semangka terluas mencapai 1,89 juta hektare (Ha). (Lihat grafik di bawah ini.)
Sementara, produksi semangka dari wilayah Palestina mencapai 12.990 ton per tahun dengan lahan produksi mencapai 191 Ha.
Sejarah Simbol Semangka Palestina
Mengutip Time, penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal baru. Simbol ini pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, dan mencaplok Yerusalem Timur.
Pada saat itu, pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai pelanggaran pidana di Gaza dan Tepi Barat.
Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka karena, ketika dibelah, buah tersebut memiliki warna nasional bendera Palestina yang terdiri dari unsur merah, hitam, putih, dan hijau.
Pemerintah Israel tidak hanya menindak tegas bendera tersebut. Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada 2021, pejabat Israel pada 1980 menutup pameran di 79 Galeri di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya lainnya, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.
Israel kemudian mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada 1993, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina.