Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,216.91
  • -17.36
  • -0.1%
  • NYSE
  • 14,887.14
  • -107.50
  • -0.72%
  • STI
  • 3,160.78
  • +1.98
  • +0.06%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Tata Kelola Tol Bermasalah, KPK Endus Kerugian Negara Tembus Rp4,5 Triliun

News
Achmad Al Fiqri
07/03/2023 19:03 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus permasalahan tata kelola jalan tol yang berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga Rp4,5 triliun.
Tata Kelola Tol Bermasalah, KPK Endus Kerugian Negara Tembus Rp4,5 Triliun (Foto: MNC Media)
Tata Kelola Tol Bermasalah, KPK Endus Kerugian Negara Tembus Rp4,5 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus permasalahan tata kelola jalan tol yang berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga Rp4,5 triliun.

Melalui akun Twitter @KPK_RI, lembaga antirasuah menemukan titik rawan korupsi tata kelola jalan tol. Adapun titik lemah tata kelola jalan tol itu seperti lemahnya akuntabilitas lelang, benturan kepentingan, sehingga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tak melaksanakan kewajiban.

"Sejak 2016, pembangunan jalan tol mencapai 2.923 KM, nilai investasi Rp593,2 triliun. KPK menemukan titik rawan korupsi yaitu lemahnya akuntabilitas lelang, benturan kepentingan, & BUJT tidak melaksanakan kewajiban, menimbulkan potensi kerugian keuangan negara Rp4,5 triliun," tulis KPK dalam akun Twitternya, Selasa (7/3/2023).

Atas dasar itu, KPK menyampaikan evaluasi dan rekomendasi kepada Kementerian PUPR untuk memperbaiki tata Kelola jalan tol serta menutup titik rawan korupsi.

Halaman : 1 2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.