"SDM dan alat akan kami beri secara simultan. Jadi ada lab dan alat, yang diberikan ke rumah sakit madya sampai paripurna. Untuk SDM ada beasiswa bagi 5000 dokter spesialis dari LPDP, " timpal dia.
Sementara itu, Dirut RS Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono mengatakan, pada dasarnya beberapa RS di Indonesia telah memiliki kemampuan bedah otak. Namun para dokter di RS perlu revitalisasi. Revitalisasi ini dilakukan melalui program pelatihan dari tim Kemenkes pusat.
Di Jabar, setelah RSHS, nantinya ada RS lain yang akan diupgrade. Diantaranya RSUD Al Ihsan, RS Gunung Jati, RS Karawang, dan lainnya.
"Di Indonesia sekarang baru 9 RS yang memiliki kemampuan bedah otak clipping ini. Targetnya 2027 semua RS vertikal jadi paripurna dan 18 RS pada 2024, berikutnya untuk RS kelas B," imbuh dia.
(SLF)