Menurut Idham, sejak pandemi berlangsung, Menarini mengalami akselerasi. Pada 2019-2021, perseroan mengantongi beragam sertifikat produksi, ekspor perdana obat sirup merek BREACOL ke Singapura, dan memproduksi obat oral solid (Mestinon) pertama di Indonesia.
“Waktu pandemi mulai akselerasi. Terus terang, banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dengan kualitas tinggi. Namun inilah yang meningkatkan kapabilitas Menarini,” lanjut Idham.
Tahun ini, Menarini mengekspor Dermatix ke beberapa negara dan bakal memperluas ekspor produk farmasi oral cair ke Malaysia dan Hong Kong. Tahun depan, perseroan akan memproduksi produk farmasi baru dengan harga terjangkau.
Pada 2022, ekspor Menirana masih 2% dari total penjualan produk perseroan. Namun Menarini menargetkan kenaikan ekspor produk farmasi buatan MiLab hingga 32% pada 2025.
Saat ini, Menarini mengantongi sertifikat dan lisensi untuk produksi beragam produk farmasi (oral solid, oral liquid, semi-solid, dermatologi), produksi peralatan medis, dan 10 hak pemasaran untuk pasar Asia-Pacific.