IDXChannel - Investigasi pencarian penyebab gangguan ginjal akut masih berlangsung hingga sekarang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya mencari tahu apa penyebab utama penyakit yang telah menyerang 192 anak se-Indonesia.
Tidak bekerja sendiri, Kemenkes menggandeng para ahli epidemiologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk memaksimalkan investigasi.
Beberapa kecurigaan penyebab gangguan ginjal akut sempat mencuat, seperti misalnya dampak Covid-19, penggunaan obat paracetamol sirup, maupun infeksi lainnya. Namun, belum ada bukti konkrit terkait penyebab utama masalah ini.
Dugaan terkait Covid-19 pun telah dibantah Kemenkes. "Sampai saat ini, kejadian gangguan ginjal akut tidak ada kaitannya dengan Covid-19, baik itu vaksinasi maupun infeksi," kata Mohammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes, Selasa (18/10/2022).
Lalu, dugaan paracetamol sirup pun belum bisa dikatakan sebagai penyebab utama. Seperti yang dijelaskan Ketua IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), bahwa ada kakak-adik di Yogyakarta, yang mana si kakak minum paracetamol cair dia tidak apa-apa, sedangkan adiknya yang gak minum obat apapun, dia kena gangguan ginjal akut dan meninggal dunia.