The Fed memiliki dua mandat, yakni menjaga inflasi dan kondisi ketenagakerjaan. Keduanya bisa memburuk secara bersamaan akibat kebijakan tarif Trump.
"Rekrutmen kehilangan momentum setelah awal yang kuat tahun ini," kata Kepala Ekonom ADP Nela Richardson.
"Pertumbuhan gaji juga sedikit berubah pada Mei 2025," katanya.
Angka ketenagakerjaan dari pemerintah AS akan dirilis pada Jumat. Angka ADP mungkin berbeda dari angka pemerintah.
Sejak kembali menjabat sebagai presiden, Trump telah mengenakan tarif sebesar 10 persen terhadap sebagian besar mitra dagang, bersamaan dengan tarif yang lebih tinggi pada puluhan negara termasuk Uni Eropa yang saat ini ditangguhkan hingga awal Juli 2025.
Ia juga secara khusus menargetkan China. Tarif antara Washington dan Beijing mencapai tiga digit sebelum kedua belah pihak sepakat menurunkannya secara sementara bulan lalu.
Namun, kebijakan perdagangan Trump yang berubah-ubah telah mengacaukan rantai pasokan, mengguncang pasar keuangan, dan membebani sentimen konsumen. (Wahyu Dwi Anggoro)