Klaim Cina itu diperkuat data dari Pusat Pengendalian Wabah dan Penyakit Eropa yang mengusir kekhawatiran tentang ancaman kesehatan dari Cina. "Varian-varian yang bersirkulasi di Cina juga sudah menyebar di Eropa. Sebab itu kami tidak melihat adanya ancaman terhadap warga UE,” tulis lembaga itu dalam sebuah riset.
Ilmuwan lain juga meragukan keampuhan pembatasan masuk dari Cina. "Pengawasan memang bukan ide buruk, tentunya menarik dari sudut pandang ilmiah,” kata ahli epidemiologi Jerman, Klaus Stöhr.
Menurutnya untuk mencegah masuknya varian baru, "secara praktis kita harus melihat bagaimana varian ini menyebar di populasi,” kata bekas diektur program influenza di WHO itu.
Stöhr menilai saat ini yang perlu diketahui adalah perubahan pada karakter virus, kelompok usia atau seberapa tinggi tingkat imunisasi terhadap varian baru tersebut. "Untuk menganalisanya diperlukan waktu, sementara varian barunya sudah lolos masuk. Bahkan kewajiban tes tidak akan bisa mencegah hal ini,” pungkasnya.
(DKH)