Setelah berangkat dari Pyongyang dengan kereta lapis baja pada Minggu (10/9), pemimpin Korea Utara tersebut tiba di fasilitas peluncuran roket pada permulaan hari, melakukan perjalanan lebih dari seribu kilometer ke utara kota Vladivostok di timur Rusia, di mana mereka bertemu sebelumnya pada 2019.
Foto-foto yang dimuat oleh media Pemerintah Korea Utara memperlihatkan bahwa Kim didampingi pejabat tinggi partai dan militer Korea Utara, termasuk perwira militer Ri Pyong-chol dan Pak Jong-chon, dan Pak Thae-song, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas teknologi luar angkasa.
Susunan rombongannya dan pemilihan fasilitas luar angkasa Rusia sebagai tempat pertemuan menimbulkan spekulasi bahwa Korea Utara mungkin setuju untuk memasok amunisi dan persenjataan kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.
Sebagai imbalannya, Korea Utara mungkin menginginkan bantuan pangan dan transfer teknologi persenjataan dari Moskow, seperti yang melibatkan satelit mata-mata dan kapal selam bertenaga nuklir.
Jika Kim dan Putin juga sepakat untuk memperkuat kerja sama militer mereka, termasuk latihan angkatan laut tiga arah dengan China, hal ini akan menimbulkan tantangan keamanan yang besar di Semenanjung Korea dan sekitarnya.