IDXChannel - Dunia diperkirakan akan mengalami La Nina pada paruh kedua 2024. Fenomena cuaca ini biasanya memicu curah hujan lebih tinggi di Asia Tenggara, India, dan Australia.
Selama setahun ke belakang, dunia menghadi El Nino yang kuat. Berbeda dengan La Nina, fenomena cuaca ini memicu kekeringan di sejumlah negara Asia.
“Sebagian besar model cuaca mengindikasikan La Nina yang lemah pada paruh kedua tahun ini atau menjelang kuartal terakhir," kata Chris Hyde, ahli meteorologi asal Amerika Serikat (AS), dilansir dari Reuters pada Rabu (7/2/2024).
"Satu dari sekitar 25 model cuaca mengindikasikan La Nina yang kuat,” lanjutnya.
El Nino baru-baru ini menyebabkan cuaca panas dan kering di Asia. Kondisi tersebut membatasi produksi berbagai komoditas pertanian, termasuk beras dan gandum.