Meski begitu, kebanyakan pasien tidak terkonfirmasi riwayat COVID-18, tetapi kemungkinan mereka terpapar dengan kondisi ringan atau tanpa gejala. Prof. Erlina menyatakan bahwa lonjakan kasus MIP-C ini sempat tumpang tindih dengan angka positif COVID-19 pada tahun 2021 di Yorkshire.
Hal ini membuat para ilmuwan beranggapan ada kemungkinan besar penyebab meningkatnya kasus MIP-C, salah satunya karena COVID-19.
“Sehingga menunjukkan bahwa kemungkinan besar penyebabnya adalah COVID. Para peneliti juga menyatakan bahwa 58% dari 60 pasien sudah menerima vaksinasi COVID-19,” tandasnya.
Berkaca dari kasus di Yorkshire, Prof. Erlina mengungkap sebagian besar pasien MIP-C mendatangi klinik reumatologi setelah mengalami gejala-gejala MIPS-C. Adapun beberapa pasien yang mengalami kesulitan bernapas.
Gejala tersebut termasuk gejala yang parah fan patut diperhatikan, sebab bisa berakibat fatal bagi para penderitanya.