Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan awal bulan ini bahwa sub-varian JN.1 mencakup sekitar 15% hingga 29% kasus di Amerika Serikat (AS). CDC mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa JN.1 menghadirkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan dengan varian lainnya.
JN.1 pertama kali terdeteksi di AS pada September. Minggu lalu, China mendeteksi tujuh infeksi varian ini. (WHY)