sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

WHO Sebut Data Statistik Covid-19 dari China Tak Ungkap Dampak Sesungguhnya

News editor Dian Kusumo
06/01/2023 11:44 WIB
Ada kekhawatiran yang berkembang atas peningkatan tajam infeksi COVID-19 di China sejak pencabutan kebijakan nol COVID yang telah diberlakukan selama bertahun-t
WHO Sebut Data Statistik Covid-19 dari China Tak Ungkap Dampak Sesungguhnya. (Foto: MNC Media)
WHO Sebut Data Statistik Covid-19 dari China Tak Ungkap Dampak Sesungguhnya. (Foto: MNC Media)

Subvarian paling menular

Banyak ahli memperhatikan subvarian di Amerika Serikat dan Omicron XBB.1.5, yang sejauh ini telah terdeteksi di 29 negara. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis COVID-19 WHO, mengatakan itu adalah "subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi".

Namun, belum ada indikasi bahwa XBB.1.5 - yang telah menyebar dengan cepat di Amerika Serikat bagian timur laut - menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada jenis COVID-19 lainnya.

Lonjakan kasus XBB.1.5, kata Van Kerkhove, menggarisbawahi betapa pentingnya "melanjutkan pengawasan COVID-19 di seluruh dunia".

"Bulan lalu saja ada lebih dari 13 juta kasus COVID-19 yang dilaporkan ke WHO, dan kami tahu itu terlalu rendah karena pengawasan telah menurun," tambahnya.

Ada juga 15 persen lebih banyak kematian akibat COVID-19 secara global pada bulan lalu dibandingkan bulan sebelumnya, katanya.

"Setiap minggu, sekitar 10.000 orang meninggal karena COVID-19, yang kami ketahui," kata Tedros. "Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi."

(DKH)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement