sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Angka Kematian Jamaah Haji RI 2022 Turun Signifikan, Berikut Penjelasan Kemenkes

Syariah editor Kevi Laras
13/08/2022 15:46 WIB
Kemenkes beri penjelasan terkait adanya penurunan signifikan untuk angka kematian jamaah haji RI 2022.
Angka Kematian Jamaah Haji 2022 Turun Signifikan, Berikut Penjelasan Kemenkes (Dok.MNC)
Angka Kematian Jamaah Haji 2022 Turun Signifikan, Berikut Penjelasan Kemenkes (Dok.MNC)

IDXChannel - Dalam ibadah haji tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan sejumlah cara untuk menekan angka kematian jemaah haji. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS, M.H, data menunjukkan angka kematian tahun ini jauh turun dibanding tahun sebelumnya. 

Bila dibandingkan dengan 5 tahun terakhir, mana tahun ini hanya ada 89 jemaah meninggal dunia. 

"Untuk tahun ini secara umum angka jamaah yang sakit maupun yang meninggal memang cukup signifikan penurunannya, mudah-mudahan target 1 permil bisa kita capai di tahun ini," kata dr Budi dalam Sehat Negeriku, dikutip Sabtu (13/8/2022)

Menurut data pada periode di tahun 2019 sebanyak 447 dari 212.730 jemaah haji meninggal dunia (1.94 permil), sementara pada tahun 2018 sebanyak 350 dari 203.350 jemaah haji meninggal dunia (1.70 permil). Tahun 2017 sebanyak 645 dari 221.000 jemaah haji meninggal dunia (2.94 permil), dan pada tahun 2016 sebanyak 342 dari 168.800 jemaah haji meninggal dunia (2.06 permil).

Langkah pertama, dikatakan penguatan digitalisasi pelayanan melalui TeleJemaah dan TelePetugas. Aplikasi TeleJemaah terhubung dengan wristband yang dipakai di pergelangan tangan jemaah, setidaknya sebanyak 3.000 wristband dibagikan kepada jemaah haji paling risti.

Melalui aplikasi vital sign dari jemaah risti, dapat terpantau oleh petugas kesehatan dari detak jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, dan lainnya. "TeleJemaah mempermudah petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan jemaah haji berisiko tinggi (risti)” jelas dr. Budi.

Sementara TelePetugas berfokus sebagai kontrol kesehatan jemaah dari semua aspek. Aspek dimaksud meliputi rawat jalan, rujukan, karantina, pengawasan makanan, hingga informasi mengenai promosi kesehatan. TelePetugas juga menjalankan fungsi monitoring vital sign jemaah, dari aplikasi tele jemaah melalui mekanisme pelaporan smart watch atau wristband. 

Bukan hanya itu, Kemenkes juga memanfaatkan teknologi tekno cool untuk mengantisipasi kasus heat stroke (serangan panas) pada fase armuzna. dr. Budi menilai langkah ini efektif dalam meminimalisir kasus kematian akibat heat stroke

“Alhamdulillah angka kematian akibat heat stroke di Armuzna tidak ada, meski kasusnya banyak” ujarnya.   

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement