Selain itu, selama ini manajemen penyelenggaraan ibadah haji Indonesia banyak mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.
"Setiap penyelenggaraan ibadah haji, kami kedatangan tamu para delegasi haji dari berbagai negara. Mereka datang untuk sharing terkait praktik baik penyelenggaraan ibadah haji," kata Hilman.
"Bahkan, pada Oktober 2022, Komisi Nasional Haji Nigeria sengaja datang ke kantor Kementerian Agama di Jakarta untuk berdiskusi tentang manajemen haji," imbuh dia.
Adapun aplikasi Haji Pintar dikembangkan Kemenag sebagai bagian dari terobosan dalam mengefektifkan tata kelola penyelenggaraan ibadah haji.
Melalui aplikasi ini, jamaah antara lain dimudahkan untuk melakukan estimasi keberangkatan mereka serta menghadirkan sejumlah konten manasik sehingga bisa menjadi sarana belajar jamaah.
"Untuk lebih optimal, Haji Pintar kini sudah terintegrasi dengan Pusaka Superapps Kementerian Agama," tutur dia.
Terkait pelaksanaan rangkaian ibadah haji tahun 1444 H/2023 M, Hilman berkomitmen terus meningkatkan layanan kepada para jamaah dan meminta mereka tetap konsisten menjaga kesehatan.
"Meski pandemi mereda, ikhtiar menjaga kesehatan jemaah menjadi hal penting. Apalagi diperkirakan jamaah tahun ini banyak yang masuk kategori lansia. Ini harus menjadi perhatian seluruh petugas haji," kata Menag Yaqut. (NIA)