Dia menyarankan, para jamaah umrah atau haji juga mendapatkan pelatihan bagaimana menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, baik selama keberangkatan, saat ibadah, dan kembali ke Tanah Air. “Saya setuju jika dikontrol dengan baik dan diatur dengan ketat,” ujarnya.
Sementara itu pihak Kementerian Kesehatan RI juga telah mempersiapkan beberapa hal untuk memberangkatkan jamaah umrah atau haji ke Tanah Suci. Di antaranya saja vaksinasi, sertifikat vaksin, skenario karantina jamaah, tes PCR, dan prokes ketat.
“Vaksinasi dan sertifikatnya merupkan syarat utama bisa masuk ke Arab Saudi. Kemudian ada juga penyiapan skenario karantina bagi jamaah, termasuk kemungkinan opsi satu pintu untuk tahap awal pemberangakatan, untuk pembelajaran umroh saat pandemi. Lalu ada kewajiban menjalani test PCR, baik sebelum keberangkatan maupun pasca kembali ke Tanah Air, serta protokol kesehatan yang ketat bagi jamaah,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (10/10/2021). (NDA)