IDXChannel - Sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH), Tri Winarto mengatakan asosiasi dan penyelenggara haji khusus (PIHK) kini dibuat galau akan kepastian pembukaan Visa Haji Mujamalah atau dikenal dengan Visa Haji Furoda untuk jamaah haji Indonesia.
Sebab dia mengaku walaupun sistem sudah dibuka, tapi user belum dapat melakukan proses pemvisaan.
"Visa furoda ternyata sistem dibuka tetapi user masih ditahan atau dengan kata lain kepala dilepas tetapi kaki masih ditahan. Sehingga artinya sama saja visa furoda belum muncul,"kata Tri kepada MNC Portal, Selasa,(21/06/2022).
Padahal pihaknya telah melakukan berbagai persiapan terkait dengan akomodasi seperti hotel transit, hotel Mekah,Madinah dan pembelian maktab di Armina. Bahkan dia mengaku telah melakukan pemesanan tiket pesawat airline dengan harga mencapai Rp.30 juta/tiket.
"Saya yakin akan menimbulkan gejolak kebangkrutan di penyelenggara sebab rata-rata tiket haji di angka 30 juta dan itu sudah lunas. Jika visa tidak terbit dan tidak berangkat tentu ini sangat mengkhawatirkan dan membuat PIHK seluruh Indonesia resah,"ujar dia.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, Tri mengatakan visa furoda dikeluarkan oleh Arab Saudi itu keluar pada akhir bulan Syawal dan selambat-lambatnya di awal Dzulqaidah. Tapi hingga saat ini sampai pertengahan bulan Dzulqaidah justru belum memiliki tanda-tanda pembukaan user.
"Hanya dikeluarkan beberapa tetapi untuk kepentingan pejabat-pejabat pemerintah ini yang tentu bikin repot. Mungkin setelah 2 tahun berhenti haji baru dibuka dan dikurangi jumlah kuotanya terimbas dengan visa-visa seperti ini, apalagi memang Saudi sedang merubah sistem terkait visa haji,"ujarnya.
Dengan demikian, Tri mengatakan para PIHK dan asosiasi haji di seluruh Indonesia akan bertemu dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membicarakan persoalan tersebut. Dirinya berharap Kemenhub dapat menjembatani PIHK dengan Maskapai Penerbangan atas belum munculnya visa furoda untuk jamaah haji Indonesia.