“Nanti akan kami komunikasikan dengan Pak Walikota Surabaya. Rencananya Asrama Haji yang saat ini dipakai sebagai tempat isolasi terpusat jika sudah kosong agar dapat digunakan jama'ah umroh. Sehingga bisa jadi tempat karantina umroh jikalau nanti dibutuhkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa penyelenggaraan umroh di masa pandemi ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Ia pun berharap jamaah umroh dari Jatim tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, baik di tanah air maupun di Arab Saudi.“Tentunya kami berharap protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat. Sehingga baik keberangkatan maupun pulang ke tanah air semua sehat, selamat dan lancar,” tandasnya.
Diinformasikan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan secara resmi mengizinkan pemberangkatan ibadah umroh dan Perjalanan Luar Negeri melalui Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Luhut usai melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembukaan Bandara Internasional Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk umroh di Surabaya, Jum’at (11/3/2022). Sebelumnya, pemerintah pusat telah membuka kembali pemberangkatan ibadah umroh mulai 8 Januari 2022 lalu. Namun, keberangkatan dan kepulangan umroh masih melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Luhut mengatakan, meskipun pemberangkatan umroh dan PPLN melalui Bandara Juanda telah dibuka kembali per hari Jum’at (11/3/2022), namun akan efektif dalam beberapa hari menunggu kesiapan berbagai pihak di Jatim. “Jadi tidak hanya umroh, tapi juga keberangkatan dan kedatangan internasional ya. Prinsipnya sama seperti di Jakarta dan Bali untuk kedatangan internasionalnya. Seperti umroh berangkat dari Jawa Timur, kembali di Jawa Timur,” katanya.
(IND)