Nilai Manfaat
Unsur penting lainnya yang menjadi komponen BPIH adalah Nilai Manfaat, yakni keuntungan dari hasil pengelolaan dan pengembangan dana haji yang dilakukan melalui penempatan atau investasi oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Setelah BPIH disepakati, baru dihitung berapa besaran Bipih yang dibayar jamaah, dan berapa yang ditanggung dengan Nilai Manfaat.
Sebagai gambaran, pada musim haji 2023 pemerintah dan DPR menetapkan BPIH di angka median Rp90.050.637,26. Dari situ disepakati, Bipih yang harus dibayar jamaah rata-rata Rp49.812.700,26 atau 55,3% dari BPIH, dan yang bersumber dari nilai manfaat sebesar Rp40.237.937 atau 44,7% dari BPIH.
Mundur lagi ke 2022, disepakati BPIH sebesar Rp81.747.844,04 per jamaah. Kemudian ditetapkan Bipih yang dibayar jamaah rata-rata Rp39.886.009 per orang atau 48,7 persen dari BPIH, dan sisanya ditutupi dengan dana nilai manfaat.
Jadi, komposisi Bipih dan nilai manfaat di tiap musim haji tak selalu sama. Kini tinggal ditunggu, berapa BPIH dan Bipih 2024 yang akan disepakati Panja.
(YNA)