"Yang penting kita mau terus pastikan kinerjanya Bank Syariah Indonesia itu on the track (berada pada jalur yang benar), sesuai dengan target bisnis bank yang telah direncanakan," katanya.
Selain itu, kata Wisnu, manajemen BSI juga fokus pada mandat awal merger. BSI diberikan tugas bukan hanya meningkatkan kinerja keuangan, melainkan juga menumbuhkembangkan ekosistem syariah di Indonesia.
Menurutnya, potensi pasar syariah di Indonesia masih sangat besar. Permintaan akan produk dan jasa keuangan syariah besar sementara kehadiran dan keterlibatan bank syariah belum maksimal. Oleh karena itu, BSI sejauh ini memainkan peranan besar sebagai bank raksasa syariah di Tanah Air.
Isu Danantara berencana mengakuisisi BSI datang dari Menteri BUMN, Erick Thohir. Dia memberikan sinyal bahwa BSI berpeluang berada di bawah pengelolaan Danantara.
Kendati demikian, Erick menegaskan proses ini masih dalam tahap pembahasan dan memerlukan pengajuan resmi dari pihak Danantara. Dengan berada di bawah Danantara, BSI diharapkan lebih leluasa mengembangkan berbagai layanan strategis seperti bisnis emas (bullion bank), ekosistem haji dan umrah, serta pembiayaan ekosistem syariah yang lebih luas, termasuk peluang mendirikan perusahaan sekuritas syariah dan asuransi syariah.
(Rahmat Fiansyah)