Peningkatan dana kelola haji itu juga berbanding lurus dengan target nilai manfaat yang diperoleh BPKH pada 2022. Ia berkata, realisasi nilai manfaat pada tahun lalu sebesar Rp10,08 triliun.
"Sebab keuangan haji saat ini sehat di mana posisi penempatan dana di bank per Desember 2022 adalah sebesar Rp48,97 triliun atau lebih dari 2 kali kebutuhan dana untuk Penyelenggaraan lbadah Haji," kata dia.
Ia memperkirakan BPKH sanggup untuk memberikan kontribusi kepada jamaah haji sekitar Rp20 triliun dengan asumsi pada kuota 100%.
”Sejauh ini setiap tahun mengasumsikan berangkat haji adalah 100 persen kuotanya. Jadi secara pendanaan dan pembiayaannya kami sudah siapkan secara 100% jadi kalau kemudian diimplementasikan 100% buat kami itu suatu hal yang rutin,” tutur Fadlul.
Di sisi lain, kata Fadlul, kondisi keuangan haji saat ini terbilang solven. "Rasio solvabilitas (posisi asset terhadap liabilitas) adalah di atas 100%, yakni 102,747%. Artinya nilai kekayaan keuangan haji mampu memenuhi seluruh kewajiban," ucap Fadlul.
Kendati demikian, Fadlul mengatakan, kondisi keuangan haji saat ini dalam posisi yang sehat dan siap mendukung pelaksanaan haji 1444H/2023M. Bahkan dia menyebut keuangan haji sangat aman.
“Sehingga diharapkan ke depannya insya Allah kami akan bisa terus berkontribusi dalam penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jamaah haji di tahun yang berjalan,” ujarnya.
(FRI)