sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Islami tentang Kebaikan, Nabi yang Masih Memikirkan Anak Durhaka

Syariah editor Kurnia Nadya
18/03/2024 18:20 WIB
Nabi Nuh AS adalah salah satu ulul azmi, Nabi dengan tingkat ketabahan luar biasa. Ia masih memikirkan nasib anaknya yang telah durhaka padanya.
Cerita Islami tentang Kebaikan, Nabi yang Masih Memikirkan Anak Durhaka. (Foto: MNC Media)
Cerita Islami tentang Kebaikan, Nabi yang Masih Memikirkan Anak Durhaka. (Foto: MNC Media)

IDXChannelCerita Islami tentang kebaikan menarik untuk diulas selama Ramadan. Kisah inspiratif tentang amalan baik yang dilakukan seseorang, diharapkan mampu memotivasi pembacanya. 

Cerita Islami tentang kebaikan kali ini tentang Nabi Nuh AS, salah satu utusan Allah SWT yang menerima gelar Ulul Azmi. Gelar ini diberikan kepada utusan yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. 

Kisah Nabi Nuh AS sudah diketahui secara umum oleh umat Muslim. Ia adalah nabi yang diberi tugas oleh Tuhan untuk membangun kapal yang kelak akan digunakan untuk menampung mahluk hidup ketika banjir bah

Sebelum banjir bah itu terjadi, Nabi Nuh AS telah berdakwah sekuat tenaga, mengajak kaumnya untuk menyembah Tuhan. Ia berdakwah hanya berhasil mengajak 70-80 orang yang bersedia untuk mengikuti ajaran Tuhan. 

Sang nabi akhirnya berdoa agar kaumnya diberi hidayah, Tuhan menjawabnya dan memerintahkannya untuk membangun sebuah kapal besar. Ketika Nuh AS mendapatkan perintah untuk membuat perahu besar, sang nabi dan pengikutnya mendapat banyak cacian dari kaumnya. 

Mereka sampai melempar kotoran kepada sang nabi dan pengikutnya, namun Nabi Nuh AS diam saja tanpa membalas. Ia terus melanjutkan tugas hingga kapal terbangun sempurna. Setelahnya, ia memasukkan banyak binatangan—berpasang-pasang—untuk masuk ke kapalnya. 

Kemudian, banjir bah itu dimulai. Diawali dengan hujan lebat yang teramat sangat, tak kunjung reda hingga tiga hari, hingga akhirnya terjadi banjir bandang. Kapal itu terbukti menyelamatkan Nabi Nuh AS dan pengikutnya. 

Ketika tengah terapung-apung itu, Nabi Nuh AS melihat salah satu anaknya (Kan’an) dan mengajaknya untuk naik kapal. Namun anaknya itu durhaka, sejak awal enggan mengikuti ajakan sang nabi untuk menyembah Allah SWT. . 

Alih-alih naik kapal, anaknya itu malah berenang menuju gunung. Tentu saja, ia tidak selamat. Pada titik itu, Nabi Nuh AS masih memikirkan keselamatan sang Anak, kasih sayangnya pada sang anak pun tak pudar. 

Meskipun sang anak telah durhaka padanya. Kisah kebaikan Nabi Nuh AS ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa kesabaran dan kebaikan itu tiada batasnya. Namun hidayah dan pengampunan Allah SWT, tetaplah ditentukan oleh-Nya. 

Itulah cerita Islami tentang kebaikan yang menarik untuk disimak. (NKK)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement