IDXChannel - Masjid Indonesia pertama dan Nusantara Cultural Center (NCC) atau Pusat Kebudayaan Nusantara di St Pieters Leeuw, Brussels, Belgia telah dibeli lunas dengan harga total Rp9,1 miliar. Biaya tersebut termasuk biaya pajak, notaris, serta renovasi.
Masjid dan NCC tersebut berada di atas tanah seluas 532 meter persegi dan bangunan 530 meter persegi. Adapun proses pembelian bangunan masjid tersebut melalui proses panjang dan ikhtiar yang memakan waktu berbulan-bulan.
“Alhamdulillah, berkat gotong-royong banyak pihak, pada Senin, 10 Rabiul Akhir 1443 atau 15 November 2021, telah dilakukan pelunasan proses pembelian bangunan Nusantara Cultural Center, Masjid Indonesia Pertama di Brussels, Belgia,” ujar Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom Munawir Aziz seperti dilansir dari laman NU Online (16/11/2021).
Penandatanganan pelunasan bangunan itu dilakukan oleh Ketua NCC Dr Baktiar Hasan beserta Sekretaris NCC Dr Aji Purwanto. Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belgia dan Luxembourg Dr Andri Hadi dan Wakil Duta Besar Sulaiman Syarif yang menyaksikan penandatanganan pelunasan itu.
Munawir menambahkan, dalam penandatanganan masjid dan pusat kebudayaan itu juga turut serta motor penggerak aktivis dakwah Ustadz Umar Baktir dan Ustadz Miftahul Huda sebagai representasi diaspora Muslim Indonesia di Belgia.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh pihak yang membantu proses pembelian ini, baik berupa materi, penggalangan donasi, wakaf dan sedekah jariyah, terutama doa. Semoga Allah membalas seluruh kebaikan bapak, ibu, saudara/i sekalian dengan keridhoan serta pahala yang terus-menerus mengalir hingga akhir kelak. Amiiiin,” ujar Munawir.
Selanjutnya, Munawir menjelaskan masjid ini akan menjadi pusat dakwah Islam yang sejuk dan damai ala Indonesia, Islam yang rahmatan lil alamin di jantung Eropa.Ia pun meyakinkan bahwa masjid Indonesia pertama di Belgia itu sebagai bukti dari silaturahmi, konsolidasi, dan ukhuwah An-Nahdliyah (persaudaraan warga NU) memang terasa benar tercipta.
“Berawal dari mimpi, ide-ide, yang kemudian diekseksekusi menjadi program berkelanjutan, ditopang tim yang solid dan saling membantu. Alhamdulillah,” katanya.
Masjid tersebut juga membuktikan, jika jamaah dikelola dengan semangat jam'iyyah (organisasi) yang baik atau well organized, maka akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat. Nahdliyyin dan warga Muslim Indonesia, sudah membuktikan bisa membangun masjid di jantung Eropa, secara iuran, urunan dari uang ribuan rupiah yang terkumpul melalui rekening NU Care-LAZISNU, Kitabisadotcom, dan NCC.
Munawie juga optimis bahwa sangat mungkin dalam lima tahun mendatang, NU bisa membangun 20 masjid di berbagai negara di dunia seperti Inggris, Prancis, Jerman, Amerika, Australia, New Zealand, Tiongkok, dan berbagai negara lain.
(IND)