Dia mengatakan, dukungan Baznas untuk kampus-kampus lain di Indonesia sudah berjalan, namun dalam bidang lain. Permohonan-permohonan dari kampus-kampus lainnya di Indonesia, khususnya UIN untuk meminta dukungan Baznas, sebut Noor Achmad, terus masuk.
“Karena untuk menentukan ini tidak gampang, dari pusat juga melakukan verifikasi, sejauh mana semangatnya, motivasinya. Itu diuji semuanya dan ketemulah. Jadi bukan karena apa-apa (pemilihan UIN Walisongo), tapi karena semangatnya luar biasa,” tuturnya.
Dia menambahkan, model ZCorner ini juga sebagai contoh bagaimana mahasiswa mengelola sebuah usaha dari harta zakat. Dia berharap tempat-tempat lain bisa termotivasi ikut mengembangkan, apakah itu dari inisiasi Baznas atau inisiasi mahasiswa itu sendiri ataupun dari pihak kampus.
“Karena kita yakini yang namanya harta zakat itu harta yang tidak pernah berkurang, harta yang tidak pernah merugi. Kita akan buktikan bahwa orang yang punya usaha di bidang zakat, perzakatan, mengembangkan perzakatan akan terus bisa berkembang. Ini juga akan kita buktikan di masyarakat,” ujarnya.
Hadirnya ZCorner di Kampus UIN Walisongo ini juga diharapkan untuk meningkatkan pendapatan UMKM binaan serta dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja baru. Kehadiran ZCorner ini sekaligus juga bisa menguatkan branding dan informasi produk mustahik binaan di dalam kampus tersebut.