Terkait hal tersebut, Amphuri telah menggelar rapat. Sebanyak sepuluh Asosiasi juga sudah mengadakan rapat melalui Forum Sekjen.
Dalam rapat didapatkan kesimpulan, yaitu:
Pertama, demand yang tinggi berbanding terbalik dengan ketersediaan pesawat. Hal ini membuat tiket menjadi mahal.
Kedua, terdapat banyak penumpang di bandara transit, seperti Turki dan UEA. Hal ini memengaruhi ketersediaan pesawat yang membuat harga menjadi tinggi.
Ketiga, ada unsur memanfaatkan demand yang tinggi dari pihak Airlines dan broker tiket. Lalu, kenaikan avtur, dollar, dan airport tax.
"Solusinya yang mungkin ditempuh asosiasi dan penyelenggara yaitu negosiasi dengan airlines bersangkutan, mengadukan ke Kemenhub dan Kemenag. Bahkan ada usulan dan rencana boikot untuk sementara tidak memberangkatkan umrah," kata Arifin.