Meski demikian, Menag mengaku masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Diantaranya, perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, secara lebih detail dan operasional.
"Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban," kata Menag.
Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depan, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni. "Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah haji,"ujar dia.
"Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan," katanya.
Terkait tenda di Mina, Menag menjelaskan bahwa penentuan lokasinya ditetapkan oleh Lajnatul Ulya Lil Hajj. Lembaga ini diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi.