1. Al-muwarrith
Al-muwarrith adalah orang yang mewariskan hartanya. Al-muwarrith ini dapat berasal dari orang tua, kerabat, suami/ istri, anak, atau seseorang yang telah meninggal dunia dan meninggalkan sesuatu yang dapat beralih kepada keluarganya yang masih hidup.
2. Al-wârits
Al-wârits ialah orang yang berhak mendapatkan waris. Al-warits ini bisa anak, suami/istri, ayah/ ibu, atau orang yang memiliki tali persaudaraan dengan seseorang yang sudah meninggal dunia, dan juga beberapa alasan lainnya yang menyatakan dia berhak mewarisi harta tersebut.
3. Al-maurûts
Al-maurûts adalah harta waris maupun hak-hak pewaris yang memungkinkan untuk diwariskan kepada ahli warisnya. Harta tersebut bisa berupa harta bergerak atau tidak bergerak yang dimiliki secara penuh oleh pewaris atau wakilnya yang diberi kuasa.
Sementara itu, sumber-sumber hukum yang digunakan dalam llmu AIMawarits adalah AI-Qur'an, Hadits Rasulullah dan ljma' Shahabat. Berikut beberapa sumber hukum pembagian warisan dalam Islam.
1. QS An-Nisa: 11
يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا