"Tidak 7 malam tetapi sudah 4 malam saja, hal-hal semacam ini penting negara memang memiliki politik untuk menjaga warganya dari pandemi. Tapi jangan lupa rakyat juga memiliki keinginan untuk beribadah di tanah suci yang harus difasilitasi, dua hal ini harus seiring sehingga kepentingan-kepentingan yang ada bisa dilakukan solusinya secara bersama,"kata dia.
Solusi lainnya untuk mengurangi over kapasitas di wisma atlet, kata Tri adalah pihak hotel yang sudah berkomitmen untuk karantina kedatangan dari Arab Saudi dapat mengalokasikan kamar khusus untuk jamaah yang positif covid-19 sebesar 10%.
Sehingga ketika di hari ke-6, jika beberapa.jemaah menunjukkan hasil PCR positif, maka dia langsung ditempatkan di kamar yang disediakan hotel sebesar 10 persen. Hal ini guna mengurangi over kapasitas di wisma atlet.
Tri menyampaikan walaupun fasilitas kesehatan yang ada di hotel-hotel karantina dinilai kurang memadai. Jika ditambah untuk jemaah yang positif covid-19, Pemerintah dapat menyiapkan fasilitas kesehatan dan dokter di masing-masing hotel.
"Jika nanti usul saya 10% total kapasitas kamar digunakan untuk yang positif otomatis ada peningkatan fasilitas kesehatan dan visit dokter nya. Ini mungkin juga bagian dari solusi untuk mengatasi over kapasitas ini,"tutur dia. (TIA)