IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) sedang mencari solusi untuk mengatasi lonjakan biaya akomodasi bagi jamaah umrah Indonesia di Arab Saudi.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Nur Arifin mengatakan pihaknya tengah mencari solusi atas kenaikan biaya akomodasi secara signifikan. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena semakin sedikitnya ketersediaan hotel yang ada di Mekkah dan Madinah.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan perwakilan kami di Kantor Urusan Haji Jeddah agar bisa mencarikan solusi permasalahan ini,"kata Arifin melalui pesan singkat kepada MNC Portal, Kamis (23/2/2023).
Arifin mengatakan pihak KJRI Jeddah telah melakukan pengecekan dengan mendatangi beberapa hotel dan para blocker di Mekkah. Lalu ditemukan informasi bahwa sebagian besar hotel bintang 4 dan bintang 5 sudah Fully Booked sampai pertengahan bulan Maret 2023.
"Bookingan tersebut ada yang dilakukan oleh travel langsung atau para blocker yang kebanyakan berwarga negara Mesir,"ujar Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Nasrullah Jasam yang pesannya diteruskan oleh Nur Arifin.
Kemudian untuk hotel bintang 3 ke bawah yang berlokasi di radius 500 meter dari Masjidil Haram atau lebih masih dimungkinkan untuk dilakukan pemesanan/booking. Pemesanan dapat dilakukan minimal 1 bulan atau lebih sebelum kedatangan Jemaah untuk menghindari ketidaktersediaan hotel.
"Ada sebagian travel yang melakukan booking tapi belum membayar DP sehingga pada saat kedatangan Jemaah, bookingan tersebut otomatis tercancel/batal,"kata dia.
Oleh karena itu untuk menghindari ketidakpastian tersedianya akomodasi jemaah baik di Mekkah atau di Madinah. KJRI Jeddah menyarankan agar para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dapat memesan langsung kepada pihak hotel resmi di Arab Saudi.
"Disarankan agar PPIU/travel melakukan pemesanan langsung kepada pihak hotel atau perwakilan-perwakilan resmi di Arab Saudi," tutupnya. (RRD)