"Tinggal perlu dipastikan rukyatnya. Jadi setelah hisabnya benar, sumpahnya benar tinggal ada kesaksian. Setelah ada kesaksian diputuskan tanpa perbedaan," ujarnya.
Dia menerangkan, perbedaan 1 Ramadan di Indonesia dengan negara tetangga, dimungkinkan karena perbedaan sudut elongasi. Meski berbeda, kata dia, para negara tetangga tetap menghargai keputusan pemerintah Indonesia.
"Ya (saling menghargai) mungkin begini, itu kan antara hilal dengan sudut elongasi itu mungkin sedikit berbeda. Kalau kita kesepakatan dari dulu, mau tampaknya di Aceh itu berlaku seluruh Indonesia, mau tampaknya di NTT itu berlaku seluruh Indonesia," kata dia.
Setelah sidat Isbat yang digelar secara tertutup itu selesai, Menteri Agama Nasaruddin Umar pun langsung menggelar konferensi pers. Dia menyampaikan, negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia ataupun Singapura mereka akan mengawali 1 Ramadan pada 2 Maret 2025.