Tujuannya, supaya masyarakat daerah bisa memahami pesan-pesan Alquran dalam bahasa mereka.
Ishom menyampaikan, pemilihan bahasa daerah yang digunakan dalam penerjemahan Alquran bukanlah tanpa alasan. Setidaknya terdapat dua alasan utama pemilihan bahasa daerah yang digunakan, pertama adalah bahasa daerah dengan jumlah penutur yang banyak. Kedua, bahasa daerah yang terancam punah.
“Kita akan lebih mengedepankan penerjemahan Alquran dalam bahasa daerah yang jumlah penuturnya lebih banyak di suatu daerah atau kita terjemahkan ke dalam bahasa yang bahasa itu hampir punah,” terang dia.
“Contohnya di Aceh, itu ada terjemahan Alquran dalam bahasa Gayo, itu juga dalam hal pelestarian bahasa Gayo dan sekaligus untuk supaya dipahami masyarakat Gayo Aceh isi Alquran yang diterjemahkan dalam bahasa mereka,” tambah dia.