Dengan demikian, ia menyarankan, agar jamaah mempunyai penyakit-penyakit yang termasuk dalam golongan risiko tinggi, di tanah air bisa lebih mempersiapkan diri dan kesehatannya. Jadi peran dokter pemeriksa awal mulai dari Puskesmas di daerah itu, harusnya lebih lebih ketat lagi.
Di mana ketika jamaah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di embarkasi, maka hasilnya tinggal final cek kesehatan saja berdasarkan hasil medical record yang sudah didapat dari daerah. “Sehingga kriteria risiko tinggi itu sudah disematkan dan sudah diobservasi sejak pemeriksaan pertama kesehatan jemaah haji,” jelas dr Aris.
"Berdasarkan pemeriksaan free flight itu bisa diputuskan dengan cepat ini jamaah haji layak atau tidak layak melakukan perjalanan ke Saudi Arabia,” ucapnya.
(NDA)