Dia memaparkan, produsen produk halal terbesar di dunia bukan berasal dari negara-negara Timur Tengah.
"Jangan lagi bawa-bawa kalau halal itu hanya untuk Muslim, atau kalau tidak halal berarti non-Muslim. Tidak boleh kalimat itu keluar," kata dia.
"Negara pertama penghasil produk halal terbesar di dunia itu China, bukan Saudi Arabia. Negara kedua Brasil, bukan Yordania. Negara ketiga Amerika Serikat, bukan Kuwait, bukan Dubai, bukan UEA," ujar dia.
Dia menilai fakta tersebut menunjukkan kesadaran terhadap prinsip halal telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup global yang berorientasi pada kualitas dan kejujuran produk. "Artinya, mereka sudah masuk ke generasi sadar halal," kata Haikal.
Berdasarkan informasi, Brasil menempati posisi pertama sebagai eksportir makanan halal ke negara-negara anggota OKI (OIC) pada 2024, dengan nilai ekspor sekitar USD16,2 miliar. Amerika Serikat diketahui nilai ekspor produk makanan halal USD15,4 miliar, India sekitar USD14,4 miliar, dan China USD4,6 miliar.
(Dhera Arizona)