Hilman mengungkapkan, tidak hanya masyarakat perkotaan, jamaah umrah Indonesia juga banyak dari masyarakat menengah yang tinggal di pedesaan.
“Karakteristik dan demografi jamaah umrah di Tanah Air itu masih didominasi oleh masyarakat menengah yang juga tinggal di desa-desa, kelompok-kelompok pengajian, majelis ta’lim, dan lain-lain. Jadi, kita tidak bisa melepas sepenuhnya, harus jelas desainnya, dan kita juga ingin menjaga agar calon jamaah umrah itu bisa terlindungi dan dilayani dengan baik,” ujarnya.
Hilman mengingatkan kembali tentang konsep 5 Pasti Umrah dari Kementerian Agama, yaitu pastikan travel umrahnya berizin, pastikan jadwalnya, pastikan penerbangannya, pastikan hotelnya, dan pastikan visanya.
“Konsep ini sudah kita dengungkan bertahun-tahun. Ini berdasarkan fakta bahwa sebagian travel kita masih belum memiliki izin, bahkan tidak mampu menunjukkan komitmennya kepada jamaah, karena mungkin ketidaksiapan dan lain-lain,” kata dia.
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susandy mengatakan Garuda Umrah Travel Fair 2025 digelar dalam rangka memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.