"Paling mencuri perhatian adalah adanya museum nabi. Kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang bisa jadikan lokasi wisata religi," tutur Iwan.
"Material dan desain Masjid Al Jabbar, belum ada yang seperti ini baik eksterior maupun interior. Karpet saja dari Turki," sambung dia.
Terkait karpet yang dipesan dari Turki lantaran di dalam negeri tidak ada yang sanggup memenuhi permintaan spesifikasi karpet untuk Masjid Al-Jabbar seperti ketinggian bulu, harus 100 persen wol, dan kerapatannya juga mesti diperhatikan.
"Terpaksa harus impor dari Turki. Harusnya awal Desember 2022 sudah dikirim, ini udah di Indonesia (karpetnya)" ungkap Iwan.
Selain itu, Iwan mengklaim, fasad dari Masjid Al-Jabbar belum ada yang menyerepuai alias yang pertama. Pasalnya, fasad masjid ini berupa kaca yang disusun seperti sisik ikan. Jumlah kaca yang dibutuhkan saja mencapai 6.136 lembar.