sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertama Dalam Sejarah, Gelaran Piala Dunia Larang Minuman Beralkohol di Stadion

Syariah editor Taufan Sukma/IDX Channel
19/11/2022 19:29 WIB
suporter mempertanyakan keputusan tersebut karena hal itu membuktikan ketidakmampuan Qatar dalam mengakomodasi kehadiran suporter dengan segala kebutuhannya.
Pertama Dalam Sejarah, Gelaran Piala Dunia Larang Minuman Beralkohol di Stadion (foto: MNC Media)
Pertama Dalam Sejarah, Gelaran Piala Dunia Larang Minuman Beralkohol di Stadion (foto: MNC Media)

IDXChannel - Untuk pertama kalinya dalam sejarah perhelatan Piala Dunia, tuan rumah penyelenggaraan edisi 2022 ini, Qatar, melarang seluruh aktifitas penjualan minuman beralkohol di seluruh stadion tempat dihelatnya pertandingan.

Kabar pelarangan tersebut diumumkan secara langsung oleh Federation of International Football Association (FIFA), yang menyebut bahwa kebijakan tersebut tak lepas dari ketentuan hukum yang dianut Qatar sebagai negara muslim, yang melarang konsumsi alkohol di depan umum.

"Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol pada FIFA Fan Festival, tujuan penggemar lainnya dan tempat berlisensi, serta menghapus titik penjualan bir dari perimeter stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar," tulis juru bicara FIFA, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (18/11/2022).

Keputusan tersebut diumumkan dua hari sebelum kickoff perdana Piala Dunia 2022, yang bakal dilakukan pada Minggu (20/11/2022), dengan mempertemukan Sang Tuan Rumah, Qatar, melawan Ekuador.

Sebagai catatan, penyelenggaraan event Piala Dunia di negara muslim konservatif memang baru pertama kalinya dilakukan pada gelaran Piala Dunia 2022 ini, di mana Qatar ditunjuk sebagai tuan tumah. Seperti halnya negara-negara muslim konservatif lain, hukum yang berlaku di Qatar juga menerapkan pelarangan untuk mengkonsumsi alkohol di depan umum.

Karenanya pemerintah Qatar dan panitia penyelenggara juga tidak memberikan pengecualian atas hukum yang diberlakukan selama perhelatan Piala Dunia 2022 berlangsung di negaranya.

Praktis, keputusan ini diprotes keras oleh kalangan suporter dari seluruh dunia yang telah hadir di Qatar. Menurut para suporter, Qatar selaku tuan rumah telah mengingkari janjinya terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2022 dengan baik menghibur.

Asosiasi Pendukung Sepak Bola Inggris, misalnya, mempertanyakan keputusan tersebut karena hal itu membuktikan ketidakmampuan Qatar dalam mengakomodasi kehadiran suporter dengan segala kebutuhan yang diperlukan, seperti halnya ketersediaan transportasi, akomodasi, hingga budaya.

Tudingan pengingkaran janji ini mengacu pada pernyataan pihak Qatar yang sebelumnya menyebut bahwa minuman beralkohol bakal dijual dijual secara bebas selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

"Beberapa penggemar menyukai bir di pertandingan, dan beberapa tidak. Tapi masalah sebenarnya adalah mereka (Qatar) 'berputar balik' pada menit-menit akhir. (Kasus) Ini mengatakan tentang masalah yang lebih luas, yaitu kurangnya komunikasi dan kejelasan total dari panitia penyelenggara terhadap kalangan suporter pendukung," tulis asosiasi tersebut, dalam sebuah cuitan di Twitter.

Qatar diperkirakan akan kedatangan sekitar 1,2 juta suporter Piala Dunia 2022, yang diyakini akan bertahan selama satu bulan lebih masa penyelenggaraan Piala Dunia. Jumlah suporter yang datang itu, terhitung lenbih dari sepertiga dari total penduduk Qatar yang berjumlah tiga juga populasi.

Sponsor minuman bir beralkohol utama piala dunia, Udweiser, yang dimiliki oleh Ab InBev, mengatakan bahwa mereka akan menjual bir secara terbatas yang menyesuaikan dengan jumlah tiket dan akan dijual di sekeliling stadion tiga jam sebelum pertandingan dan satu jam setelah pertandingan.

"Beberapa aktivasi stadion yang direncanakan tidak dapat dilanjutkan karena keadaan di luar kendali kami," ujar pihak AB InBev.

Berdasarkan informasi dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, keputusan melarang penjualan minuman beralkohol secara bebas disetujui setelah adanya negoisasi jangka panjang antara Presiden FIFA Gianni Infantino, Perusahaan Budweiser dan Komiter Tertinggi Pengiriman dan Warisan Qatar (SC) yang menyelenggarakan Piala Dunia 2022.

Saat dimintai konfirmasi, pihak SC tidak mengomentari hal tersebut dan FIFA tidak mengkonfirmasi keterlibatan Infantino.

"Sejumlah besar penggemar hadir dari seluruh Timur Tengah dan Asia Selatan, di mana alkohol tidak memainkan peran besar dalam budaya mereka. Pemikirannya adalah, bagi banyak penggemar, kehadiran alkohol tidak akan menciptakan pengalaman yang menyenangkan," ujar sumber tersebut.

Budweiser akan menjual minuman bir-non alkohol seharga USD8,25 per setengah liter dan bir beralkohol seharga USD14 per setengah liter. Minuman tersebut akan dijual di kawasan stadion dan di beberapa zona penggemar. (TSA)

Penulis: Ahmad Dwiantoro

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement