IDXChannel — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pengelolaan pondok pesantren untuk kemandirian ekonomi di Indonesia memiliki potensi yang besar dengan nilai kapitalisasi hingga triliunan rupiah.
Menteri Teten mengungkapkan, kemandirian ekonomi tersebut dilakukan salah satunya lewat pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.
“Harapannya, koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam Induk Koperasi Pondok Pesantren ini bisa menjadi holding bisnis sehingga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Menteri Teten, usai menyaksikan pengukuhan pengurus dan pengawas Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) periode 2021-2026 di Jakarta, Rabu (29/12/2021).
MenKopUKM Teten Masduki berharap dengan pengukuhan pengurus dan dewan pengawas yang baru, Inkopontren semakin berkembang, dan modern, mendorong potensinya menjadi holding bisnis bagi Koppontren, serta terus berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Adapun susunan pengurus Inkopontren periode 2021-2026 yaitu Ketua Dewan Pembina Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Dewan Penasihat dan Pakar Jimly Asshidiqie, Ketua Dewan Pengawas Ferry Juliantoro, Ketua Umum Mohammad Sukri, Sekretaris Umum Hapi Zajuli, dan Bendahara Muhammad Azhari.
Kementerian Koperasi dan UKM (2020) mencatat jumlah Koppontren aktif di Indonesia sebanyak 2.439 unit. Di dalam negeri, jumlah pesantren aktif tercatat sebanyak 27.722 pesantren yang terdiri dari 4,2 juta santri.
“Sejalan dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2019, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar,” pungkas Teten
Ketua Dewas Inkopontren Sandiaga Uno mengatakan, sejak lima tahun lalu Inkopontren telah reborn dengan melakukan penataan ulang administrasi perijinan, serta pranata bisnis lainnya termasuk teknologi.