Resmi Ditutup, Kongres MUI Lahirkan 9 Resolusi Jihad Ekonomi Umat

IDXChannel - Kongres Ekonomi Umat II (KEU II) Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi ditutup hari ini. Dalam kongres tersebut telah melahirkan Resolusi Jihad Ekonomi Umat.
Resolusi tersebut menyepakati sembilan gagasan antara lain gerakan produksi dan belanja produk nasional, menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, dan optimalisasi zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf atau Ziswaf sebagai penggerak ekonomi umat.
"KEU II juga menyepakati membentuk lembaga penjamin nasional syariah untuk usaha ultra mikro yang mudah, murah dan aman," Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan, saat penutupan KEU II di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (12/12/2021).
Buya menambahkan bahwa KEU II turut menyepakati percepatan hadirnya modal bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara professional. Langkah tersebut dilakukan dengan memperkuat kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar.
Selanjutnya, KEU II juga mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional/daerah.
KEU II juga menghasilkan kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi dan integrasi dana komersial dan dana sosial Islam.
Utang Krakatau Steel (KRAS) Bengkak hingga Rp31 Triliun, Erick Bakal Temui Produsen Baja Korsel
Rumusan ini juga mengamanatkan kepada Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU MUI) untuk mengawal hasil kongres ekonomi umat ini.
Buya Amirsyah mengatakan hasil resolusi KEU II ini dibentuk melalui perdebatan yang dinamis. Dirinya merasa bersyukur karena jihad ekonomi lahir dari kongres ini.
Menurutnya, salah satu fokus dalam resolusi itu ialah menekankan pentingnya memperkuat ekonomi umat dan bangsa.
"Tentu harus melalui proses baik dalam bidang pembiayaan, perbankan, dan lain-lain, terutama melalui keuangan syariah yang harus terlibat," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat, Lukmanul Hakim memaparkan hasil Kongres Ekonomi Umat II berupa resolusi jihad ekonomi bertujuan mengarahkan umat agar bersungguh-sungguh dan bertekad kuat menjadi pelaku ekonomi.
"Supaya umat Islam tidak hanya menjadi objek, melainkan menjadi subjek dalam pergerakan ekonomi,” kata Lukman.
Wapres Apresiasi Jihad Ekonomi Umat
Secara terpisah melalui kanal daring, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengapresiasi hasil kongres berisi Jihad Ekonomi Umat.
“Saya mengapresiasi jihad ekonomi yang dilakukan MUI salah satunya melalui penyelenggaraan Kongres Ekonomi Umat II ini,” ujarnya saat menutup acara KEU II.
Ma'ruf menekankan bahwa pembangunan ekonomi syariah dapat dilakukan secara inklusif agar mampu menyentuh segala aspek ekonomi masyarakat.
"Ekonomi syariah yang ingin kita bangun adalah ekonomi yang inklusif," tuturnya
Seperi diketahui, Kongres Ekonomi Umat II yang digelar pada 10-12 Desember 2021 ini mengusung tema 'Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia'.
Menurut Ma'ruf, tema yang diusung sangat penting dibahas untuk menemukan langkah strategis ekonomi Indonesia di masa depan.
Apalagi, kata kiai Maruf, Presiden Jokowi telah menetapkan tujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk itu, lanjutnya, berbicara arus baru ekonomi Indonesia harus mengalir hingga tiba di tujuan tersebut.
“Dalam arus baru ekonomi kita harus menekankan tentang beberapa unsur yaitu penguatakan ekonomi dan keuangan syariah, bagian dari integral ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta pembangunan ekonomi yang harmonis dengan lingkungan,” tuturnya.
Ma’ruf mengharapkan agar hasil kongres ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi umat, dan ekonomi Indonesia secara luas.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayahnya dan meridhoi segala ikhtiar yang kita lakukan,” tutupnya. (RAMA)