sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah Gelar Haji di Indonesia yang Tidak Anda Ketahui

Syariah editor Mohammad Yan Yusuf
08/07/2022 13:27 WIB
Sejarah gelar haji di Indonesia menarik untuk dibahas dan diperhatikan terlebih saat ini memasuki musim haji.
Sejarah Gelar Haji di Indonesia yang Tidak Anda Ketahui. (Foto : MNC Media)
Sejarah Gelar Haji di Indonesia yang Tidak Anda Ketahui. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Sejarah gelar haji di Indonesia menarik untuk dibahas dan diperhatikan terlebih saat ini memasuki musim haji.

Tentunya, di masa inilah sejarah gelar haji di Indonesia menjadi pertanyaan bagi masyarakat dengan siapa yang pertama kali menyandangnya.

Lalu bagaimana sejarah gelar haji di Indonesia? Yuk intip penjelasan yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber.  

Tentang Gelar Haji

Pemberian gelar haji ini cukup berbeda, karena hanya ada di Tanah Air.  

Di luar negeri, seperti Arab Saudi dan negara Muslim lainnya tidak mengenal gelar tersebut.  

Gelar haji mulai digunakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, tahun 1916.  

Alat pengawasan Belanda Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekah, kota suci umat Islam.  

Melakukan ibadah haji merupakan hal yang wajib untuk dilakukan bagi setiap umat Muslim yang mampu, setidaknya sekali dalam seumur hidup.  

Tentunya bagi setiap umat muslim di Indonesia yang sudah selesai berkunjung ke Padang Arafah, Mekah, mereka akan mendapat gelar haji di depan nama mereka.  

Zaman Kolonial

Gelar Haji sendiri mulai digunakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. 

Kala itu, Islam merupakan salah satu kekuatan anti-kolonialisme di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.  

Semangat kemerdekaan kerap digembar-gemborkan oleh para tokoh Islam, salah satunya setelah mereka kembali dari ibadah haji. 

KH Ahmad Dahlan

Tidak terkecuali KH Ahmad Dahlan seusai pulang ibadah haji mendirikan Muhammadiyah. 

Lalu KH Hasyim Asy'ari mendirikan Nahdlatul Ulama.

Sejarah Gelar Haji di Indonesia yang Tidak Anda Ketahui. (Foto : MNC Media)

Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam, dan Cokroaminoto mendirikan Sarekat Islam.  

Munculnya organisasi-organisasi Islam ini mengkhawatirkan pihak Belanda, karena para tokoh yang kembali dari ibadah haji dianggap sebagai orang suci di Jawa.  

Karena itu, para haji diyakini akan lebih didengar oleh penduduk awam lainnya.  

Dulu, para kiai sendiri tidak ada yang bergelar haji, karena haji itu merupakan ibadah.  

Namun, karena banyak perlawanan yang dilakukan umat Islam terhadap kolonial, terutama yang baru kembali dari ibadah haji, di sematkanlah gelar haji.  

Alasan Gelar Haji

Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad tahun 1903.  

Tujuan pemberian gelar haji ini adalah agar pihak Belanda lebih mudah dalam melakukan pengawasan bagi para jemaah haji yang mencoba memberontak.  

Karenanya sejak 1916, setiap umat Muslim Indonesia yang baru saja pulang dari ibadah haji akan diberi gelar haji.  

Namun, seiring berkembangnya zaman, saat ini gelar haji kerap dijadikan sebagai penanda kelas sosial-ekonomi. 

Itulah penjelasan sejarah gelar haji di Indonesia. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement