Ahmed Badeeb, seorang sejarawan lokal dan penduduk lama kota tua bersejarah Jeddah, mengatakan bahwa ikatan khusus antara penduduk kota dan peziarah yang berkunjung tidak hanya membentuk geografi perkotaan tetapi seluruh cara hidupnya.
“Peziarah yang datang melalui darat sangat sedikit. Kapal besar akan membawa jemaah haji dari seluruh penjuru dan tidak ada hotel di Jeddah,” kata Ahmed, dikutip dari Arab News, Senin (19/7/2021).
“Orang-orang kota (Jeddah) yang akan menyediakan penginapan bagi peziarah di rumah mereka sendiri dan peziarah akan menjadi bagian dari keluarga," sambungnya .
Pemilik rumah biasanya akan tidur di mabeet, tempat tidur yang terletak di atap rumah, dan menyediakan penginapan bagi para peziarah di megad (ruang duduk) di lantai dasar.
Kunjungan peziarah untuk haji bisa berlangsung hingga empat bulan, tetapi mereka biasanya tinggal di Jeddah hanya beberapa hari sementara agen mereka mengatur perjalanan selanjutnya ke Mekah atau Madinah. Oleh karena itu Jeddah merupakan tempat perhentian singkat dalam perjalanan mereka. (NDA)