sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bangga, Satelit Nano Pertama Karya Anak Bangsa Bakal Mengangkasa Besok

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
05/01/2023 11:11 WIB
Satelit nano pertama karya anak bangsa, Surya Satellite-1 (SS-1) akan dilepaskan ke orbit LEO (Low Earth Orbit) besok Jumat (6/1/2023). 
Bangga, Satelit Nano Pertama Karya Anak Bangsa Bakal Mengangkasa Besok. (Foto: MNC Media).
Bangga, Satelit Nano Pertama Karya Anak Bangsa Bakal Mengangkasa Besok. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Satelit nano pertama karya anak bangsa, Surya Satellite-1 (SS-1) akan dilepaskan ke orbit LEO (Low Earth Orbit) besok Jumat (6/1/2023). 

Pelepasan dilangsungkan dari International Space Station (ISS) setelah sebelumnya diluncurkan dari NASA Kennedy Space Center, Florida dengan menggunakan roket SpaceX CRS-26.

Pelepasan SS-1 menuju orbit ini membuat satelit tersebut akan beroperasi di ketinggian 400-420 km di atas permukaan bumi dengan sudut inklinasi 51,7 derajat. 

Nantinya satelit itu akan berfungsi sebagai (Automatic Package Radio System) untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI) dan juga dapat difungsikan untuk komunikasi serta deteksi kebencanaan.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto mengatakan, pelepasan SS-1 menuju orbit akan memberikan suntikan motivasi terhadap pentingnya penguasaan teknologi satelit untuk Indonesia. 

Selain itu, untuk membangun kapabilitas generasi muda dalam penguasaan teknologi satelit. 

"BRIN akan selalu mendukung pengembangan satelit yang dikembangkan oleh universitas maupun startup Indonesia dengan keahlian yang telah dimiliki, dalam skema dukungan riset, serta fasilitas pengujian dan integrasi satelit yang disiapkan oleh BRIN,” ujar Heru dalam pernyataan resminya, Kamis (5/1/2023).

Proyek SS-1 diinisiasi oleh engineer muda Indonesia dari Surya University bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) sejak Maret 2016. Pada 2017, SS-1 memulai pengerjaan dan pelatihan pembuatan nano satelit dengan supervisi dari para periset di Pusat Teknologi Satelit.

Satelit SS-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa dari Surya University, yaitu Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma. 

Kerja keras mereka berhasil menghadirkan satelit nano berukuran 10 x 10 x 11.35 cm dengan berat hingga 1,3 kg.

Peluncuran dan pelepasan SS-1 ke orbit juga tak lepas dari peran United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Pada Februari 2018, Tim SS-1 mengikuti sayembara program KiboCUBE yang diinisiasi oleh kedua organisasi antariksa tersebut.

Pada Agustus 2018, Tim SS-1 diumumkan menjadi pemenang pada sayembara tesebut sehingga memperoleh slot peluncuran Nanosatelit dari International Space Station (ISS). 

SS-1 kemudian melewati beberapa uji coba yang terdiri dari Final Functional Testing hingga Environment Testing yang dilakukan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Bogor.

Setra Yoman Prahyang, selaku pemimpin proyek mengaku bersyukur desain satelit ini dapat bersaing dengan cubesat internasional lainnya sehingga memperoleh slot peluncuran dari ISS. 

Dia juga berterima kasih telah mendapat akses ke fasilitas pengujian BRIN, seperti vibration test, vacuum test dan thermal test.

“Melalui pelepasan SS-1 ke orbit ini, kami berharap dapat mempromosikan Nano Satellite pertama Indonesia yang akan diorbitkan ke luar angkasa. Sekaligus juga ingin menginspirasi praktisi, akademisi dan peneliti generasi muda di Indonesia khususnya di bidang keantariksaan,” pungkas Setra.

(FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement