sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Pengemudi Justru Mematikan Fitur ADAS, Ini Alasannya

Technology editor Wahyu Sibarani
06/10/2023 13:36 WIB
Mobil-mobil baru dianggap kurang canggih jika tidak punya fitur Advanced Driver Assist System (ADAS) yang lengkap.
Banyak Pengemudi Justru Mematikan Fitur ADAS, Ini Alasannya
Banyak Pengemudi Justru Mematikan Fitur ADAS, Ini Alasannya

IDXChannel - Mobil-mobil baru dianggap kurang canggih jika tidak punya fitur Advanced Driver Assist System (ADAS) yang lengkap. Nyatanya begitu dipakai ternyata banyak pengemudi mematikan beberapa fitur ADAS yang dianggap mengganggu.

Itu bukan klaim semata karena ternyata situasi itu merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Euro New Car Assessment Program (Euro NCAP). 

Dilaporkan Carsifu, Jumat (6/10/2023), Michiel van Ratinge, Sekretaris Jenderal Euro NCAP mengakui adanya tren yang sangat tinggi, di mana pengemudi mobil justru mematikan beberapa fitur ADAS.

Dia menjelaskan saat ini institusi dan otoritas keamanan selalu mendesak produsen mobil untuk melengkapi mobil-mobil baru mereka dengan teknologi keamanan terkini. Itu termasuk teknologi ADAS seperti Blind Spot Warning, Lane Departure Warning, Adaptive Cruise Control, Emergency Brake Assist, dan sebagainya.

"Tantangan terbesar buat kami justru adalah meyakinkan pengguna pentingnya fitur-fitur tersebut," kata van Ratinge.

Hanya saja memang menurut mereka banyak pengemudi justru kesal dengan cara ADAS bekerja. Mereka merasa terganggu ketika fitur ADAS mengeluarkan suara-suara khas saat mengemudi. Padahal menurut mereka cara mengemudi mereka seharusnya bisa ditolerir.

Begitu juga dengan fitur Lane Departure Warning yang selalu tiba-tiba mengoreksi gerakan ban agar tidak keluar jalur secara tidak sengaja. Padahal menurut pengemudi gerakan itu memang sengaja dilakukan.

Kondisi-kondisi itu yang kemudian akhirnya membuat banyak pengemudi memilih menonaktifkan beberapa fitur ADAS ketimbang perjalanan mereka terganggu.

Sementara Chief Technical Officer Mercedes Markus Schäfer mengaku kepada Autoexpress Gazette sudah mendengar adanya tren tersebut.

Sementara Sam Monfort, peneliti dari Insurance Institue for Highwayt Safety mengatakan, terkadang teknologi bisa menjadi kontraproduktif. Mereka bahkan menemukan fakta yang cukup mengganggu, di mana pengguna Adaptive Cruise Control justru lebih cenderung melanggar batas kecepatan.

Dia sendiri berharap ke depannya teknologi ADAS akan jauh lebih memahami perilaku pengemudi. Menurutnya kondisi jalan memang akan sangat berbeda jika dibandingkan antara mata pengemudi dengan mata mobil yang menggunakan sensor dan kamera.

(RNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement