Untuk diketahui, kebijakan tersebut adalah cara terbaru Twitter mengguncang aturannya di bawah kepemimpinan Elon Musk untuk mengizinkan konten yang pernah dilarang. Pembaruan kebijakan juga dilakukan saat banyak pengiklan meninggalkan secara signifikan mengurangi jumlah pengeluaran mereka.
Dengan membuka diri bagi perusahaan ganja, yang hingga saat ini memiliki pilihan yang sangat terbatas untuk menjangkau orang-orang di platform media sosial, Twitter memiliki peluang untuk mendatangkan pengiklan baru.
Dalam pengumumannya, Twitter menyarankan agar perusahaan ganja dapat menjangkau khalayak luas di platform tersebut, mencatat bahwa percakapan terkait ganja lebih besar daripada percakapan seputar topik seperti hewan peliharaan, memasak, dan golf, serta kategori makanan dan minuman.
(DES)