Kekeringan juga mengurangi air yang dibutuhkan pembangkit listrik. Alhasil,banyak tempat yang beralih ke bahan bakar fosil.
Para ilmuwan iklim memperingatkan bahwa pengguna energi di seluruh dunia harus mengurangi emisi secara besar-besaran untuk memperlambat dampak merusak dari pemanasan global.
“Setiap pertumbuhan emisi — walaupun hanya satu persen — adalah sebuah kegagalan,” kata Rob Jackson, seorang profesor ilmu sistem bumi di Universitas Stanford dan ketua Proyek Karbon Global, dilansir dari Reuters pada Rabu (2/3/2023),
Emisi karbon dioksida dari batubara tumbuh 1,6 persen tahun lalu. Banyak negara, terutama di Asia, beralih dari gas alam ke batu bara untuk menghindari harga gas alam yang tinggi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan global meningkat, emisi karbon dioksida dari pembakaran minyak tumbuh 2,5 persen tahun lalu. Sekitar setengahnya dihasilkan dari sektor penerbangan.